Review Novel: Pudarnya Pesona Cleopatra - Habiburrahman El Shirazy

Pudarnya Pesona Cleopatra. Merupakan novel mini pertama Habiburrahman El-Shirazy (Kang Abik) yang terbit 15 tahun yang lalu. Sudah lama sekali bukan? Dan saya baru membacanya tahun ini 😭

Sampul novel yang saat ini saya baca merupakan re-cover dari yang sebelumnya, dalam artian cover yang sekarang adalah cover terbaru.

Novel ini terdiri dari dua cerita mini, dimana cerita pertama berjudul "Pudarnya Pesona Cleopatra", yang juga dijadikan judul novel ini. Cerita mini kedua berjudul "Setetes Embun Cinta Nilaya".

Nah, sekarang saya akan menyajikan review tentang novel ini :)

Selamat membaca!


Keterangan Buku

Judul: Pudarnya Pesona Cleopatra
Penulis: Habiburrahman El-Shirazy
Cover: Resoluzy Media
Terbit: Cetakan XXVIII, Januari 2020
Jumlah Halaman: 109 halaman
Dimensi Buku: 20.5 x 13.5 cm
ISBN: 978-979-3604-00-8

Sinopsis

Tak terasa air mataku mengalir, dadaku sesak oleh rasa haru yang luar biasa. Tangisku meledak. Dalam isak tangisku, semua kebaikan Raihana selama ini terbayang. Wajahnya yang teduh dan baby face, pengorbanan dan pengabdiannya yang tiada putusnya, suaranya yang lembut, tangisnya mengalirkan perasaan haru dan cinta. Ya, cinta itu datang dalam keharuanku. Dalam keharuan terasa ada hawa sejuk turun dari langit dan merasuk dalam jiwaku. Seketika itu, pesona kecantikan Cleopatra memudar.

Segera kukejar waktu untuk membagi cintaku pada Raihana. Membagi rinduku yang tiba-tiba memenuhi rongga dada. Air mataku berderai-derai. Kukebut kendaraanku. Kupacu kencang diiringi derai air mata yang tiada henti menetes di jalanan. Aku tak peduli. Aku ingin segera sampai dan melupakan semua rasa cinta ini padanya. Padanya yang berhati mulia. Begitu sampai di halaman rumah mertua, nyaris tangisku meledak. Kutahan dengan mengambil nafas panjang dan mengusap air mata. Melihat kedatanganku, ibu mertua serta merta memelukku dan menangis tersedu-sedu. Aku jadi heran dan ikut menangis.
"Mana Raihana, Bu?"
Ibu mertua hanya menangis dan menangis. Aku terus bertanya apa yang sebenarnya terjadi.
"Istrimu, Raihana... Istrimu dan anakmu yang dikandungnya..."
"Ada apa dengan dia?"
"Dia..."

***

Cerita pertama, Pudarnya Pesona Celopatra, menceritakan tentang seorang pemuda lulusan Mesir yang sangat terobsesi dengan kecantikan wanita Mesir yang secantik Cleopatra. Sampai-sampai ia mengatakan bahwa jika ada 8 wanita Mesir, maka akan ada 16 wanita yang cantik. Karena wanita Mesir terlihat cantik sampai bayangannya. Ia juga sangat mendambakan seorang wanita Mesir menjadi pendamping hidupnya.

Namun di sini lah konflik itu mulai terjadi, ibu pemuda tersebut menjodohkan putranya dengan seorang gadis jawa, wanita sholehah yang hafal Qur'an bernama Raihana. Walaupun dijodohkan dengan seorang wanita yang nyaris sempurna fisik dan akhlaknya, tetap saja membuat pemuda tersebut tidak terlihat senang. Bagaimana tidak? Didalam hati dan pikirannya, ia sangat mendambakan wanita Mesir. Bukan wanita Jawa.

Namun, demi rasa hormat dan rasa cinta kepada ibunya, ia tetap menikah dengan gadis Jawa tersebut. Ia akan berusaha menanamkan benih-benih cintanya kepada Raihana.

Hari demi hari berlalu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun, tetap saja pemuda tersebut belum mencintai Raihana. Ia malah semakin benci dan kesal karena setiap hari harus satu rumah dengan seseorang yang membuatnya tidak nyaman.

Walaupun begitu, Raihana tidak pernah mengeluh. Ia tetap mengabdi kepada suaminya.

Hingga pada suatu saat, pemuda tersebut akhirnya menyadari bahwa kecantikan fisik bukanlah segalanya. Ia mendapat sebuah pencerahan dari seseorang yang juga mengalami hal yang sama, yaitu terlalu terobsesi dengan kecantikan wanita Mesir.

Moral value: jangan pernah memandang seseorang hanya dari kecantikannya saja. Buat apa jika ia cantik namun akhlaknya tidak cantik? Hal itu ujung-ujungnya akan membuat kita sengsara. Syukuri apa yang kita miliki sekarang, seseorang yang berada di samping kita sekarang, jika ia sholeh/sholehah, jangan pernah melepaskannya. Karena ia termasuk harta yang berharga.

Jadi, bagaimanakah akhirnya sikap pemuda tersebut? Apakah ia menyesali perbuatannya yang tidak bertanggung jawab dan selalu membuat Raihana bersedih?

Baca juga: Review Buku Kaum Rebahan Beri Perubahan - M. Atiatul Muqtadir

***

Cerita kedua, Setetes Embun Cinta Nilaya, menceritakan tentang seorang wanita yang diminta menikah oleh ayahnya dengan seorang lelaki yang amat dibenci olehnya. Ayahnya melakukan hal ini karena ini merupakan salah satu jalan untuk melunasi utang ayahnya di kampung sebesar 80 juta.

Namanya adalah Nilaya, seorang gadis cantik dan sholehah yang juga merupakan calon dokter. Sejak SMP, ia tinggal bersama Umi dan kakak angkatnya yang bernama Faiq. Umi angkatnya merupakan sahabat almarhumah ibunya dan diberi wasiat untuk mengurus Nilaya, karena ayah Nilaya tidak mampu untuk merawat Nilaya karena keterbatasan ekonomi.

Sebenarnya beberapa hari lagi Nilaya akan diwisuda menjadi dokter. Namun kabar bahagia tersebut direnggut oleh sebuah kabar dari ayahnya bahwa Nilaya kan dijodohkan dengan Roger, pemuda yang sangat ia benci.

Karena hal tersebut, Nilaya sering kali terlihat murung dan menangis. Hal ini membuat Faiq penasaran, sehingga ia meminta Nilaya menceritakan semuanya. Setelah mendengar cerita Nilaya, Faiq pun siap membantu Nilaya.

Nah, sebenarnya bantuan apakah yang diberikan oleh Faiq? Dan apakah akhirnya Nilaya jadi menikah dengan Roger?

***

Yang saya suka dari novel karya Kang Abik adalah tokoh-tokohnya digambarkan memiliki akhlak yang baik, seseorang sholeh/sholehah, dan juga setting tempatnya beberapa selalu ada di Mesir. Hal ini lah yang membuat karya Kang Abik menarik. Tak lupa Kang Abik juga menyelipkan nilai-nilai islami. Sehingga selalu ada hikmah yang bisa kita petik dari setiap cerita.

***

Baca juga review buku (Tere Liye, Wirda Mansur, dan penulis lainnya) di sini:

Follow me on:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku: Si Anak Kuat Karya Tere Liye

Review Buku: Novel RINDU Karya Tere Liye

Review Buku: Kamu Berhak Bahagia - Chatreen Moko