Aku Menuliskanmu

Hari ini, pagi ini, 28 Maret 2022, aku memutuskan untuk menuliskan sesuatu, menulis tentangmu. Seseorang yang pertama kali aku temui di tahun 2018.

Empat tahun sudah berlalu, tapi perasaan ini masih sama. Kita memang tidak tahu bagaimana masa depan ditakdirkan untuk kita, tapi aku berharap kamu dan aku bisa bersama nantinya. Namun, terkadang ada hal-hal yang terjadi di luar dari keinginan kita, bukan? Maka dari itu, aku hanya ingin bilang, jika nantinya kita tidak ditakdirkan bersama, percayalah, kamu adalah orang terbaik yang pernah ada di hati.

Di hari ini, kamu sedang ada di tengah laut bukan? Hehe, melakukan sebuah perjalanan ke Kalimantan. Walaupun kita tidak terlalu sering komunikasi, entah mengapa aku merasa seperti ditinggalkan 😂 Mungkin karena baru kali ini kamu melakukan perjalanan jauh. Tapi ga apa-apa, katamu hanya tiga hari bukan? Tiga hari itu sebentar, haha.

Oh iya, aku ga minta apa-apa selain foto laut, iya kan? 😂 Aku suka laut, karena warnanya biru. Aku suka warna biru. Dan juga, karena laut itu luas dan tenang, aku pernah duduk di malam hari di atas kapal hanya karena ingin menikmati laut (walaupun ga keliatan juga sih lautnya) tapi angin malam dan suasana laut yang tenang emang bikin diri ini nyaman. (Kalau katamu, masuk angin dong duduk di atas kapal malem2?! 😂)

***

Baik-baik ya di sana, di perjalananmu, apa pun yang kamu lakukan, aku mendoakan yang terbaik untukmu. Aku menuliskan ini agar suatu saat nanti aku tidak lupa. Tulisan itu sifatnya abadi, maka izinkan aku mengabadikanmu.

Satu hal yang akhirnya aku sadari, ternyata cinta benar-benar bisa mengubah hidup kita. Ada satu kutipan dari novel Tere Liye yang berjudul Tentang Kamu, bunyinya begini, “Dicintai begitu dalam oleh orang lain akan memberikan kita kekuatan, sementara mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh akan memberikan kita keberanian.”

Aku ingat ada satu waktu di mana aku merasa terpuruk, aku memutuskan untuk tidak membuka sosial media beberapa waktu. Namun, suatu hari aku akhirnya membuka kembali sosial mediaku (instagram), dan tahu apa? Postingan yang muncul paling atas adalah postingan darimu 🥺

Aku pernah baca sebuah tulisan, kira-kira maknanya begini, “Jika menurutmu tidak ada lagi alasan yang membuatmu kuat untuk menjalani hidup, jangan menyerah, tetaplah berjalan. Hiduplah demi mereka yang mencintaimu, yang dalam pikiran mereka memikirkanmu dan mendoakan kebahagiaanmu.”

Seperti yang sudah aku bilang tadi, ternyata mencintai dan dicintai seseorang benar-benar bisa menguatkan kita. Terima kasih, ya. Walaupun kata-kata di foto itu cukup singkat, tapi sangat berarti buat aku. Dan juga, untuk beberapa kali panggilan telfon kita setiap malamnya, aku cuma ingin bilang, terima kasih sudah berkenan dengar, terima kasih untuk ga bosen dengerin aku cerita.

Duh, aku kebanyakan bilang makasih sepertinya, ya? Hmm.. ya begitulah, itu bentuk rasa syukur ku karena bisa berkenalan dekat denganmu. Karena aku suka semua tentangmu, aku suka caramu menunjukkan sebuah perasaan, aku suka caramu memperlakukan seseorang. Aku suka kepribadianmu. Aku suka bagaimana kamu berbicara. Aku suka hal-hal kecil yang kamu lakukan. Aku suka semua tentangmu.

Satu hal yang ingin aku bilang, jika wanita sudah mencintai seseorang (baca: mencintaimu) 😂 dia akan lebih sensitif terhadap perasaannya, mudah ngambek (tapi sepertinya aku udah dari dulu suka ngambek 🙊), dia akan seperti meminta sedikit waktumu untuk kau bagi dengannya. Ini tidak harus dengan bertemu langsung, ya. Maksudnya seperti komunikasi saja, haha. Dan biasanya juga lebih mudah cemburu pada hal-hal kecil. Yah, begitulah wanita, sulit bukan untuk memahaminya?

Selain kata terima kasih, aku juga ingin minta maaf. Mungkin pernah sikapku yang ngambekan itu menyakiti hatimu, haha aduhh malu kan kalau diingat-ingat. Tapi aku tulus mengatakannya.

***

Sudah, ya. Sepertinya sudah cukup panjang tulisan ini, hehe. Yang terakhir aku hanya ingin bilang, untuk apa pun yang sedang disimpan oleh masa depan, apa pun bentuk takdirnya, aku harap itu adalah yang terbaik untuk kita. Biarlah ini menjadi caraku agar tidak lupa denganmu.

Karena aku ingin mengabadikanmu,

melalui sebuah tulisan…

***


Dari aku yang menuliskanmu,

Septri 🤍





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku: Si Anak Kuat Karya Tere Liye

Review Buku: Novel RINDU Karya Tere Liye

Review Buku: Kamu Berhak Bahagia - Chatreen Moko