Lelah dan Bersyukur

Beberapa waktu lalu aku membuat story WhatsApp tentang betapa lelahnya memulai hari senin untuk kerja, kemudian salah satu temanku membalas story tersebut seperti ini:

 


Ketika membaca chat-nya, aku langsung teringat masa-masa satu tahun yang lalu bersamanya. Dia adalah teman yang satu nasib denganku. Kami sama-sama struggle dalam mencari pekerjaan. Karena hal itu, kami jadi sering berbagi cerita, dia bahkan meminjam novel-novel ku untuk mengisi waktu luangnya.

Kalau diingat-ingat, benar juga apa yang dia katakan, dulu kami mengeluh karena belum mendapatkan pekerjaan, sekarang setelah kami menjalani pekerjaan yang kami dapatkan, kami juga mengeluh 😂

Tidak dipungkiri pekerjaan yang aku jalani sekarang benar-benar menyita waktu dan tenaga, aku hanya libur di hari minggu, dan sering pulang lebih lama dibandingkan teman-teman yang lain. Tanggal merah pun tetap bekerja. Sehingga aku hanya punya waktu istirahat di hari minggu. Tidak terasa, besoknya sudah senin lagi. Hal itu lah yang membuatku terkadang jenuh dan rasanya ingin mengeluh.

Tapi begitu lah, memang seharusnya apa yang kita lakukan harus diiringi dengan rasa penuh syukur. Menjadi pengangguran lebih menyakitkan daripada lelahnya bekerja (aku merasakan itu).

Jadi untuk apa pun yang sedang aku jalani sekarang, apa pun yang membuatku lelah saat ini, aku yakin itu adalah jawaban dari salah satu doa yang aku pernah panjatkan. Aku hanya perlu terus sabar dan bersyukur, menjalaninya dengan hati yang lapang, agar aku tetap semangat menjalani hari.

Dan juga, setiap ingin mengeluh aku jadi teringat cicilan yang harus dibayar, haha. Jadi, sering kali ku urungkan niatku untuk misuh-misuh karena terlalu lelah. Toh, bekerja sampai lelah gini juga karena ada impian dan harapan yang ingin dicapai. Ada kebutuhan yang harus dipenuhi. Aku hanya berdoa, semoga rezeki yang ku cari membawa berkah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku: Si Anak Kuat Karya Tere Liye

Review Buku: Novel RINDU Karya Tere Liye

Review Buku: Kamu Berhak Bahagia - Chatreen Moko