Review Buku: Kaum Rebahan Beri Perubahan - M. Atiatul Muqtadir

Kaum Rebahan Beri Perubahan. Buku ini merupakan buku pertama yang ditulis oleh M. Atiatul Muqtadir atau yang kerap disapa Fathur. Saat ini siapa sih yang nggak kenal Fathur, khusunya di kalangan milenial ini? Ia merupakan Ketua BEM KM UGM dan seorang mahasiswa FKG (Fakultas Kedokteran Gigi). Nama Fathur mulai dikenal di masyarakat setelah aksinya saat demo kemarin yang dilakukan  oleh para mahasiswa di depan gedung DPR  pada bulan September 2019.

Selain menjadi Presiden Mahasiswa, sebenarnya Fathur juga aktif di berbagai kegiatan sosial, leadership, organisasi, dan pengabdian masyarakat. Selain karena prestasinya, Fathur juga dikagumi karena suara mengajinya yang merdu. Tulisan-tulisannya di caption instagram juga sangat bagus. Awal tahun ini, Fathur menulis sebuah buku yang diterbitkan oleh Bhumi Anoma.


Keterangan Buku

Judul: Kaum Rebahan Beri Perubahan
Penulsi: M. Atiatul Muqtadir / Fathur
Penerbit: Bhumi Anoma
ISBN: 978-623-7211-54-9
Tahun Terbit: 2020
Jumlah Halaman: 200 hlm
Dimensi Buku: 13 x 19 cm

Sinopsis

"Kaum Rebahan Beri Perubahan"
Adalah sebuah ajakan untuk memastikan usia produktif kita juga diisi dengan kegiatan positif. Sebuah ajakan untuk menempuh perjalanan bersama, menjadi lebih berdampak. Agar kita tak hanya menjadi manusia baik, melainkan menjadi sebaik-baik manusia: bermanfaat bagi sesama.

Ini adalah sebuah keyakinan bahwa sejatinya kita yang masih sering bermalas-malasan hari ini, bukan berarti tidak mampu membawa kebermanfaatan. Jika ada kesadaran dan kemauan, kemalasan itu bisa kita tinggalkan dan perubahan bisa kita hadirkan.

Masa lalu memang tidak bisa kita ubah, tapi masa depan bisa kita buat lebih cerah. We have a chance to change! Sebab, masing-masing dari kita dinilai bukan dari bagaimana kita memulai, tapi dari bagaimana kita berakhir.

Jadi, jangan sampai kita berakhir hanya sebagai KAUM REBAHAN, padahal kita bisa BERI PERUBAHAN!"

***

Lewat buku ini, Fathur ingin mengajak kita untuk mengubah hal-hal sederhana dalam hidup, yang mungkin terasa kecil namun akan berdampak besar. Sebuah perubahan yang mungkin terlihat mudah, namun butuh usaha yang besar untuk melakukannya (hlm 6)

Kata "mager" atau malas gerak, sudah tidak asing di telinga kita. Bahkan mungkin kita sering menggunakan kata tersebut. Tapi ketahuilah, bahwa kita yang masih sering bermalas-malasan bukan berarti tidak bisa membawa kebermanfaatan. Kalau kata Fathur, We Have A Chance to Change! Masing-masing dari kita dinilai bukan dari bagaimana kita memulai, tapi bagaimana kita berakhir.

"Khoirunnas anfa'uhum linnas", sebaik-baiknya manusia adalah yang membawa manfaat bagi orang lain. Jangan sampai kita hanya berakhir menjadi kaum rebahan, padahal kita bisa bawa perubahan! (hlm 8)

"Kaum Rebahan Beri Perubahan", buku yang menurut saya bisa menginspirasi banyak orang. Buku yang sederhana namun sarat akan makna. Fathur juga menyisipkan berbagai kutipan dan kajian agama di dalam buku ini, serta pandangan dari berbagai tokoh. Tidak hanya itu, ada juga beberapa kisah inspiratif yang bisa membangkitkan semangat kita. Hal inilah yang membuat buku ini semakin menarik.


Beberapa kalimat yang saya sukai dari buku ini:

1. "Salah satu pengerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah." - Buya Hamka

2. Tidur-tiduran memang nyaman, malas-malasan memang nikmat. Tapi, semua ada porsinya. Karena, hal yang berlebihan itu, tidak pernah akan ada yang baik. Jadi, santuy-lah sesuai porsinya.

3. Mendengarkan kata hati bukan modal satu-satunya untuk membuat kita peka sama lingkungan sekitar hingga akhirnya bisa berubah. Masih ada modal lain yang menjadi pelengkapnya, yaitu merawat empati.

4. Empati membuat kita tak hanya berhenti dalam fase, "Ya ampun, kasihan banget", tapi berlanjut pada, "Gimana ya caranya biar gue bisa bantu dia?"

5. "Akan tetapi, malas adalah penyakit. Seseorang yang terkalahkan oleh sifat malas, maka ia akan kehilangan momentum.

6. Manusia yang bisa membuat perubahan adalah manusia yang berani melawan arus, kritis terhadap suatu permasalahan, serta punya daya dobrak dalam ide dan gerakan.

7. "Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan disibukkan dengan hal-hal yang batil."

8. Tugas kita bukan menjadi manusia baik, tapi sebaik-baik manusia.

9. "Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam", begitu pesan Soekarno. Tak ada kenyamanan di hari tua, untuk orang-orang malas di masa muda!

10. "Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu. Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu. Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu. Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu. Tetaplah terjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu." - Ustadz Rahmat Abdullah

***

Jazakallah khairan, Fathur! Semoga buku ini bisa bermanfaat bagi orang banyak. Ditunggu karya berikutnya! ✨

Baca juga review buku lainnya di sini:
septriyani25.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku: Si Anak Kuat Karya Tere Liye

Review Buku: Novel RINDU Karya Tere Liye

Review Buku: Kamu Berhak Bahagia - Chatreen Moko