Review Buku: Novel Matahari Karya Tere Liye
MATAHARI. Merupakan novel ketiga dari Serial Bumi. Novel ini adalah lanjutan dari Novel Bumi dan Bulan.
Jika di Novel Bumi menceritakan petualangan Raib ke Klan Bulan, dan Novel Bulan menceritakan petualangan Raib ke Klan Matahari, maka di Novel Matahari ini menceritakan petualangan Raib dan sahabat-sahabatnya Ke Klan Bintang.
Dan jika di Novel Bumi menceritakan tentang Raib, dan di Novel Bulan menceritakan tentang Seli, maka di Novel Matahari ini banyak menceritakan tentang Ali, namun lagi-lagi tetap menggunakan sudut pandang Raib.
Cerita yang disajikan di sini tentunya lebih menakjubkan dan menegangkan. Awalnya, Ali lah yang memiliki ide untuk pergi ke Klan Bintang. Namun karena rasa ingin tahu yang tinggi dari Ali, maka setelah dipaksa dan dibujuk oleh Ali, akhirnya Raib dan Seli setuju untuk pergi ke Klan Bintang. Tentu mereka tidak pergi tanpa persiapan. Mereka pergi menggunakan alat transportasi super canggih yang dibuat oleh Ali.
Dari sini lah petualangan ke Klan Bintang dimulai!
Keterangan Buku
Judul: Matahari
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2016
Jumlah Halaman: 400 halaman
Dimensi Buku: 13,5 cm × 20 cm
Sinopsis
"Namanya Ali, 15 tahun, kelas X. Jika saja orang tuanya mengizinkan, seharusnya dia sudah duduk di tingkat akhir ilmu fisika program doktor di universitas ternama. Ali tidak menyukai sekolahnya, guru-gurunya, teman-teman sekelasnya. Semua membosankan baginya.
Tapi sejak dia mengetahui ada yang aneh pada diriku dan Seli, teman sekelasnya, hidupnya yang membosankan berubah seru. Aku bisa menghilang, dan Seli bisa mengeluarkan petir. Ali sendiri punya rahasia kecil. Dia bisa berubah menjadi beruang raksasa.
Kami bertiga kemudian bertualang ke tempat-tempat menakjubkan. Namanya Ali. Dia tahu sejak dulu dunia ini tidak sesederhana yang dilihat orang. Dan di atas segalanya, dia akhirnya tahu persahabatan adalah hal utama."
***
Petualangan ke Klan Bintang ini bermula karena rasa ingin tahu Ali yang begitu besar. Sebelumnya, di Novel Bulan diceritakan bahwa Ali diberi tabung perak yang isinya adalah softcopy seluruh perpustakaan Klan Bulan. Tabung perak itu seperti hard disk berjuta-juta giga yang isi di dalamnya bisa diproyeksikan dalam bentuk hologram tiga dimensi.
Dari tabung perak itulah Ali mempelajari semua ilmu pengetahuan, ditambah Ali yang begitu jenius, akhirnya ia dapat membuat alat transportasi canggih yang merupakan gabungan teknologi Klan Bulan dan Klan Matahari. Alat transportasi (Kapsul Perak) tersebut diberi nama Ily.
Kalian pasti tidak asing kan dengan nama Ily? Yap, Ily ada seseorang dari Klan Bulan yang menemani Raib, Seli, dan Ali ketika bertualang di Klan Matahari untuk mengikuti Festival Bunga Matahari. Namun, karena suatu kejadian di festival tersebut, Ily meninggal dunia (baca di Novel Bulan). Maka dari itu, untuk mengenang jasa dan mengingat sosok Ily, Ali membuat kapsul perak dan memberinya nama ILY.
"Aku memutuskan memberikan nama ILY karena itu adalah mama seseorang yang telah mengorbankan hidupnya demi kita semua. ILY, namanya, akan terus menemani kita bertualang." (hlm 66)
Oh iya, ada hal yang menarik dari nama ILY π ILY merupakan seseorang yang berasal dari Klan Bulan. Ia memiliki keluarga. Ayahnya bernama ILO, Ibunya bernama VEY, dan adiknya bernama OU. Jika nama keluarga mereka digabungkan, akan membentuk tulisan "ILOVEYOU" yang jika disingkat akan menjadi ILY π Jujur, saya terkejut ketika mengetahui hal ini, ternyata dibalik nama-nama tokoh yang dibuat oleh Tere Liye, terdapat sebuah makna dibaliknya π
Baca juga: Review Novel BUMI - Tere Liye
Baca juga: Review Novel BUMI - Tere Liye
Oke lanjut, di novel ini banyak menceritakan tentang Ali. Kejeniusan Ali pun mulai terlihat, ia juga semakin jago bermain basket di sekolahnya dan mendadak menjadi bintang di sekolahnya, hal ini membuat Raib curiga, jangan-jangan Ali memakai sebuah alat untuk bermain curang. Raib dan Ali memang tidak pernah akur, selalu kesal terhadap satu sama lainπ tapi persahabatan mereka tetap terjaga dengan baik.
Perjalanan ke Klan Bulan yang awalnya mereka kira akan berakhir menyenangkan, tiba-tiba berubah menjadi petualangan berbahaya. Selain mereka harus berhadapan dengan ular-ular raksasa yang bisa membaca gerak-gerik teleportasi Raib, mereka juga harus menghadapi kawanan kalelawar ganas di padang kristal dalam upaya menemukan Klan Bintang. Di negeri Klan Bintang pun mereka terlibat konflik politik dibawah pimpinan Dewan Kota yang jahat di kota bernama Zaramaraz.
Oh iya, nama tempat, bentuk kota, dan nama-nama tokoh di Klan Bintang ini juga tidak kalah unik. Di sini nama mereka berpola simetris. Yang jika kalian membaca nama tersebut dari depan, akan terlihat sama jika dibaca dari belakang. Seperti Faraazaraaf, Zaramaraz, Laarataraal, dan lainnya.
Di novel ini juga muncul tokoh-tokoh baru, seperti Faar, Kaar, Meer, Laar, dan Sekretaris Dewan Kota. Sekretaris dewan kota ini memiliki watak antagonis, dialah yang haus akan kekuasaan yang ingin menjadi penguasa Klan Bintang.
Di Klan Bintang, ternyata ada yang tidak memiliki kekuatan. Justru orang-orang yang tidak memiliki kekuatan inilah yang menguasai kota Zaramaraz, mereka mengembangkan ilmu pengetahuannya untuk membuat teknologi-teknologi canggih. Dan justru orang yang memiliki kekuatan akan dikucilkan karena dianggap berbahaya.
***
Bagaimana nasib petualangan Raib, Seli, dan Ali di Klan Bintang? Mampukah mereka mengalahkan orang-orang jahat yang ingin menguasai Klan Bintang? Hal-hal menakjubkan apa yang dilakukan Raib dan sahabatnya untuk melawan itu semua? Silakan baca selengkapnya di Novel Matahari ini ya! ππ
Pesan moral yang bisa diambil dari novel ini:
1. Selalu untuk berfikir positif dan pantang menyerah menghadapi keadaan yang ada.
2. Ketika situasi sedang tidak berpihak kepada kita, atau kita sedang mengalami kesulitan, kita harus tetap semangat menghadapinya. Karena hanya dengan menghadapinya dengan berani lah yang membuat kita bisa menaklukkan hal itu.
3. Tidak boleh berkecil hati, ketika kita terperangkap dalam suatu keadaan yang menyakitkan, menyebalkan, dan yang lainnya, kita tidak boleh langsung berkecil hati, dan jangan pernah berputus asa, karena dengan berputus asa berarti kita telah kalah menghadapi hal yang menyakitkan tersebut.
Baca juga: Novel BULAN - Tere Liye
Baca juga: Novel BULAN - Tere Liye
Beberapa quotes yang saya suka dari novel ini:
1. Berapa usia planet Bumi? Miliaran tahun. Apakah manusia benar-benar menguasai Bumi? Tidak juga. Alam yang lebih meguasai Bumi.
2. Jangan cemaskan sesuatu yang belum terjadi, Nak. Kita selalu bisa mengubah jalan cerita dengan ketulusan.
3. Seseorang petarung Klan Bulan lahir dari proses panjang. Latihan-latihan keras, terus mencoba batasan kekuatan miliknya lagi, lagi, dan lagi. Keyakinan yang teguh, yang bahkan lebih kuat dibanding kekuatan itu sendiri, akan membawa jauh sekali. Dilengkapi dengan ketulusan dan kebaikan hati, kau akan menghiasi halaman-halaman selanjutnya Buku Kehidupan.
4. Ini titik dimana kami tidak bisa mundur atau mengubah rencana. Hanya bisa fokus terus maju.
5. Jika kehidupan menjadi sangat mudah dengan pengetahuan, lantas dimana seninya?
***
Berikut buku-buku Tere Liye yang sudah saya baca berdasarkan genrenya:
1. Genre fantasy:
- Bumi
- Bulan
- Matahari
- Bintang
- Ceros dan Batozar
- Komet
- Komet Minor
- Selena
- Nebula
- Bumi
- Bulan
- Matahari
- Bintang
- Ceros dan Batozar
- Komet
- Komet Minor
- Selena
- Nebula
2. Genre romance:
- Daun Yang Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin
- Sepotong Hati Yang Baru
- Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah
- Berjuta Rasanya
- Sunset & Rosie
- Daun Yang Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin
- Sepotong Hati Yang Baru
- Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah
- Berjuta Rasanya
- Sunset & Rosie
3. Genre action:
- Pulang
- Pergi
- Pulang
- Pergi
6. Genre keluarga:
- Si Anak Kuat
- Si Anak Spesial
- Si Anak Pintar
- Si Anak Pemberani
- Si Anak Cahaya
- Si Anak Badai
- Bidadari-Bidadari Surga
- Si Anak Kuat
- Si Anak Spesial
- Si Anak Pintar
- Si Anak Pemberani
- Si Anak Cahaya
- Si Anak Badai
- Bidadari-Bidadari Surga
***
Follow me on:
Instagram: instagram.com/septriyanii2
Komentar
Posting Komentar