Review Buku: Si Anak Kuat Karya Tere Liye

Siapa nih diantara kalian yang anak bungsu? Kalau kalian anak bungsu, wajib banget baca buku Si Anak Kuat! Siapa tau kalian punya kesamaan sama Amel dan merasakan hal-hal yang dirasakan Amel sebagai anak bungsu. Seperti, merasa abang dan kakak kalian itu menyebalkan, padahal bukan menyebalkan justru mereka sayang banget sama kalian, hehe. Oh iya, biasanya anak bungsu dikenal sebagai "penunggu rumah", sama seperti yang dirasakan Amel, kedua kakaknya Pukat dan Burlian sering meledek bahwa Amel adalah si "penunggu rumah".

Walaupun saya bukan anak bungsu, tetapi dengan membaca buku ini saya seperti memahami apa yang dirasakan oleh anak bungsu. Buku Si Anak Kuat merupakan buku pertama dari Serial Anak Nusantara, yang sebelumnya berjudul Amelia dari Serial Anak-Anak Mamak.

Saya sudah membaca berkali-kali buku ini dan nggak bosan sama sekali. Seru, sedih, senang, terharu, dan banyak hal-hal yang saya rasakan dari membaca buku ini. Banyak juga pelajaran yang bisa diambil dari tokoh-tokoh hebat buku Si Anak Kuat ini.

Oke, kali ini saya akan menyajikan review dari buku Si Anak Kuat. Selamat membaca! :)

picture from tokopedia.com

Judul Buku: Si Anak Kuat
Penulis: Tere Liye
Tahun Terbit: Desember 2018
Penerbit: Republika Penerbit
No. ISBN: 9786025734427
Jumlah Halaman: 398 halaman
Berat: 800 gr

Sinopsis:

"Kau anak paling kuat di keluarga ini, Amel. Itu benar sekali. Bukan kuat secara fisik, tapi kuat dari dalam. Kau adalah anak yang paling teguh hatinya, paling kokoh dengan pemahaman baik."

***

Buku ini tentang Amelia, kisah anak yang memiliki mimpi-mimpi hebat untuk kampung tercintanya. Dari puluhan buku Tere Liye, serial buku ini adalah mahkotanya.

***

Buku ini bercerita tentang Amel, yang mempunyai nama lengkap Amelia. Amel adalah anak bungsu dari Bapak Syahdan dan Ibu Nurmas dan mempunyai tiga orang kakak yaitu, Kak Eli (Eliana), Kak Pukat dan Kak Burlian. Ketiga kakak Amel ini pun memiliki cerita di bukunya masing-masing.

Masa kecil Amel begitu seru, memiliki kedua orang tua yang menanamkan nilai-nilai yang baik tentang kehidupan dan nilai-nilai agama. Amel dan keluarganya tinggal di sebuah lembah, yang terletak di perkampungan yang sangat indah.

"Aku dan keluargaku tinggal di perkampungan yang indah. Persis di Lembah Bukit Barisan. Dilingkari oleh hutan lebat dibagian atasnya. Lereng-lereng yang berkabut saat pagi, bagai melihat kapas sejauh mata memandang. Di bawahnya dibatasi oleh sungai besar berair jernih. Jika datang pagi-pagi, pukul enam misalnya, kalian akan melihat air sungai yang seolah menyimpan balok-balok es, mengepul mengeluarkan uap. Begitu jernih, begitu dingin. Koral dasar sungai terlihat. Ikan berlarian di sela kaki membuat geli."

Dari membacanya saja membuat saya seperti ikut masuk kedalam cerita kehidupannya Amel. Saya sangat menyukai buku ini. Cerita yang sederhana tapi penuh makna. Banyak pesan moral yang saya dapatkan dari setiap tokoh didalam buku ini.

Baca juga: Review Novel RINDU - Tere Liye

Amel sering di olok-olok oleh kedua kakak laki-lakinya yang super jahil, Kak Pukat dan Kak Burlian. Mereka punya julukan yang lucu menurut saya, yaitu "dua sigung" hehe. Dua sigung itu sering menyebut Amel sebagai "penunggu rumah", yang artinya ketika sudah besar nanti, ketiga kakaknya akan merantau jauh namun Amel harus tetap berada dirumah.

"Setiap kali pergi bermain, dan aku ingin ikut, Kak Burlian sering berseru kepadaku, "Kau tidak usah ikut kami, Amel. Kau ditakdirkan menunggu rumah. Atau di lain kesempatan ia nyeletuk, "Kau anak bungsu, Amel. Sejauh apapun kau pergi, tetap akan menunggu rumah, tidak bisa kemana-mana."

Ada momen yang membuat saya begitu terharu, dimana ketika Amel sangat kesal dengan kakak pertamanya, yaitu Kak Eli. Sebagai anak sulung, Kak Eli sering sekali menyuruh-nyuruh dan memerintah adik-adiknya, terutama kepada Amel. Kak Eli juga sering memarahi Amel ketika Amel tidak melaksanakan tugas rumahnya. Sehingga Amel menganggap bahwa kakaknya itu galak dan tidak sayang kepada Amel. Hingga suatu hari Amel pun ingin balas dendam kepada kakaknya secara diam-diam, dan hal itu berhasil dilakukan. Apa yang terjadi? Kak Eli pun semakin marah tentunya, dan Amel ketahuan sehingga ia dihukum oleh kedua orang tuanya. Di momen ini lah Bapak menasehati Amel.

"Kau tidak terlalu kecil untuk bisa melihatnya, Amel. Kau lebih cepat mengerti dibanding kakak-kakakmu soal memahami kebaikan. Tetapi jelas kau terlalu keras kepala untuk menerimanya. Kak Eli menyayangi kau. Tidak ada orang yang begitu cerewet, sering mengingatkan kalau dia tidak sayang. Justru ketika orang lain memutuskan mendiamkan, maka saat itulah dia tidak peduli lagi, tidak sayang lagi." Bapak berkata tegas, intonasinya bertenaga, penuh keyakinan dengan kalimatnya.

Selanjutnya Bapak menceritakan pengorbanan yang sudah dilakukan Kak Eli kepada Amel, sehingga membuat Amel begitu sedih dan merasa bersalah. Kalian wajib banget baca buku ini! Buku yang membuat kita seperti bisa masuk kedalam cerita tersebut. Penuh tawa, haru, seru, dan membuat kita seperti bisa merasakan apa yang sedang dialami oleh Amel.

Kejadian menyentuh hati menurut saya adalah ketika Amel mendapat tugas  dari Pak Bin untuk mengajak Chuck Norris (teman sekelas Amel) belajar atau membuat tugas bersama. Hal ini agak sulit dilakukan karena Chuck Norris adalah anak yang nakal dan suka membuat onar. Namun, Amel tidak menyerah begitu saja. Ia berusaha memahami apa yang membuat Chuck Norris menjadi anak yang nakal. Hingga akhirnya Amel mampu membuat Chuck Norris berubah sedikit demi sedikit. Luar biasa, Amel. Setelah membaca bagian ini kalian akan terkagum-kagum dengan sosok Amelia😍

Baca juga: Resensi Novel Si Anak Badai

Kemudian, ada kejadian lucu yang membuat saya tertawa adalah ketika Pukat dan Burlian mau disunat. Semua orang di kampung, mulai dari teman-teman, ibu-ibu, dan semua tetangga sangat antusias ketika mendengar Pukat dan Burlian akan disunat. Setiap mereka lewat, orang-orang akan berkata "Kalian yang sebentar lagi akan sunat bukan? Sudah besar rupanya anak Nurmas dan Syahdan". Hal ini membuat nyali Pukat dan Burlian semakin menciut. Ditambah lagi cerita yang berlebihan dari kawan-kawannya tentang sunat.

"Kak Pukat dan Kak Burlian yang sepagian ini terlihat tenang, tidak banyak tingkah, tiba-tiba keluar kamar mandi dengan pakaian basah. Berlarian menuruni anak tangga, tanpa bisa ditahan oleh siapa pun. Yang satu kabur menuju arah sungai di belakang kampung. Yang satu lagi lari ke rumah-rumah tetangga."
Baca di Bab "Melarikan Diri", dijamin kalian juga akan tertawa😂

Masih banyak kejutan-kejutan lain dari buku ini, kalau saya ceritakan semuanya nanti jadi spoiler deh, hehe. Jadi mending kalian baca sendiri ya! Dijamin nggak bakal nyesal.

Kesan saya terhadap Novel Si Anak Kuat

Setelah selesai membaca novel ini, saya sangat terkesan dengan sosok Amel. Anak bungsu dari empat bersaudara itu memiliki karakter yang kuat. Bahkan orang dewasa pun dapat belajar dari sosok seorang Amelia. Sikap pantang menyerah yang ditunjukkan Amel membuat pembaca terkesan bila cerita tersebut benar-benar terjadi. Kekuatan dari novel ini adalah kehebatan penulis Tere Liye dalam menggambarkan tingkah laku, pemikiran, dan dialog anak-anak. Seperti novel-novel Tere Liye lainnya, Tere Liye selalu bisa memberikan pemahaman baru, tentunya dengan bahasa sederhana yang penuh makna.

Keunggulan novel ini menurut saya adalah:

1. Alur ceritanya tidak mudah ditebak. Sehingga membuat saya semakin penasaran untuk terus membacanya.
2. Tere Liye memakai kata-kata yang sederhana penuh makna yang mampu mengunggah emosi sehingga membuat saya seperti bisa merasakan langsung apa yang ada di novel tersebut.
3. Dari novel ini bisa mengajarkan saya bahwa segala sesuatu harus dilakukan dengan kerja keras dan pantang menyerah.
4. Di novel ini juga ditanamkan betapa pentingnya pendidikan bagi semua orang. Pendidikan lah yang mampu membuat kita maju.

Baca juga: Review Novel BUMI - Tere Liye

Untuk itu saya sangat merekomendasikan novel ini buat kalian! :) kalian akan menemukan kejutan-kejutan lainnya dan betapa keteguhan hati Amel bisa mengunggah emosi para pembaca.

Happy reading! :)

***
Berikut buku-buku Tere Liye yang sudah saya baca berdasarkan genrenya:

1. Genre fantasy:
- Bumi
- Bulan
- Matahari
- Bintang
- Ceros dan Batozar
- Komet
- Komet Minor
Selena
Nebula

2. Genre romance:
- Daun Yang Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin
- Sepotong Hati Yang Baru
Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah
Berjuta Rasanya

3. Genre action:
- Pulang
- Pergi

4. Genre science fiction:
Hujan

5. Genre biography:
- Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
Tentang Kamu

6. Genre keluarga:
Si Anak Kuat
- Si Anak Spesial
- Si Anak Pintar
- Si Anak Pemberani
- Si Anak Cahaya
Si Anak Badai
- Bidadari-Bidadari Surga

7. Genre economy and politic:
Negeri Para Bedebah
- Negeri Di Ujung Tanduk

8. Genre sejarah:
RINDU

***
Follow me on:

Komentar

  1. Nice review...saya baru baca yang Burlian.. nampaknya harus lanjut ke novel yang ini nih..

    BalasHapus
  2. kelemahan novel ini mana kak kok ga ada?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku: Novel RINDU Karya Tere Liye

Review Buku: Kamu Berhak Bahagia - Chatreen Moko