Review Buku: Kau, Aku, Dan Sepucuk Angpau Merah - Tere Liye

Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau merah merupakan novel bergenre romance karya Tere Liye. Novel ini bukan hanya menyajikan kisah cinta saja, tetapi juga tentang cita-cita. Setiap kisahnya menyajikan cerita yang luar biasa ❤


Keterangan Buku

Judul: Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 512 hlm
ISBN: 978-602-033-161-4

***

Sinopsis

"Ada tujuh miliar penduduk bumi saat ini. Jika separuh saja dari mereka pernah jatuh cinta, maka setidaknya akan ada satu miliar lebih cerita cinta. Akan ada setidaknya 5 kali dalam setiap detik, 300 kali dalam semenit, 18.000 kali dalam setiap jam, dan nyaris setengah juta sehari-semalam, seseorang entah di belahan bumi mana, berbinar, harap-harap cemas, gemetar, malu-malu menyatakan perasaannya.

Apakah Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah ini sama spesialnya dengan miliaran cerita cinta lain?

Nah, setiba di halaman terakhir, sampaikan, sampaikan kemana-mana seberapa spesial kisah cinta ini. Ceritakan kepada mereka."

***

Saya lumayan telat membaca novel Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah ini, yang ternyata novelnya sangat bagus. Saya membacanya di awal tahun 2020, novel ini saya temukan di perpustakaan kampus. Begitu melihat judul dan penulisnya, saya langsung memutuskan untuk meminjam buku ini :D

Bagi saya, novel ini mampu membuka pemahaman saya tentang prinsip hidup, cinta, dan juga cita-cita.

***
Latar cerita novel ini berada di sekitaran sungai Kapuas, sugai terpanjang di Kalimantan. Selain itu, budaya Dayak dan China juga menjadi pelengkap di novel ini. Alur cerita yang sederhana dengan kehidupan sehari-hari di Pontianak membuat novel ini sangat menarik.

Tokoh utama di novel ini bernama Borno. Ia mendapat julukan "bujang dengan hati paling lurus di tepian sungai Kapuas". Borno hanya seorang lulusan SMA, sebenarnya ia sangat ingin melanjutkan pendidikan di bangku kuliah, namun keterbatasan biaya membuat Borno harus mengikhlaskannya dan memilih untuk bekerja serabutan.

Berbagai macam pekerjaan ia lakukan, mulai dari menjadi pekerja di pabrik karet, membantu Cik Tulani di warungnya, menunggui toko kelontong Koh Acong, membersikan toilet, memperbaiki genteng, bahkan mencari kucing hilang. Hingga pada akhirnya ia menjadi pengemudi sepit.

*sepit berasal dari kata speed, adalah sebuah perahu kayu dengan panjang lima meter dan lebar satu meter, dan juga dengan tempat duduk melintang dan bermesin tempel.

Selain aktivitas sehari-sehari di Pontianak, novel ini menyuguhkan kisah cinta Borno dan Mei. Kisah cinta yang begitu rumit, penuh perjuangan dan kejutan. Kisah cinta yang mereka jalani sangat sulit ditebak, selalu ada kejutan di setiap kisahnya. Hal ini lah yang membuat saya sangat penasaran.

Baca juga: Review Novel Hujan - Tere Liye

Selain itu, ada misteri-misteri lain yang disajikan. Seperti isi amplop merah, ketidaksukaannya Papa Mei kepada Borno, dan juga sikap Mei yang mulai menjauhi Borno.

Awal pertemuan Mei dan Borno yaitu di sepit. Mei yang saat itu menjadi guru di sebuah yayasan. Rambut panjangnya dengan wajah china peranakan mampu membuat Borno jatuh cinta, dan menjadikan Mei penumpang spesialnya.

Tokoh lain yang mendominasi novel ini adalah Pak Tua, atau nama aslinya Hidir. Beliau termasuk tokoh favorit saya. Dengan kalimat-kalimat bijaknya, Pak Tua selalu menasihati Borno perihal masalah percintaannya. Pak Tua yang selalu bersahaja dan memiliki pengetahuan luas, membuat novel ini semakin menarik. Pak Tua yang memiliki cara tersendiri menyampaikan kalimat bijaknya. Banyak kalimat-kalimat bijak Pak Tua yang saya sukai 💙

Selanjutnya, yang tak kalah menarik adalah karakter dari Si Fulan dan Fulani. Sahabat lama Pak Tua yang memiliki kisah cinta yang sangat luar biasa. Kisah cinta mereka membuat saya berkaca-kaca ketika membacanya, hingga saya mengerti apa itu cinta sejati ❤

Baca juga: Review Novel Tentang Kamu

Ada juga tokoh Andi, yaitu sahabat Borno. Andi yang menyebut Mei sebagai "Si Sendu Menawan", yang selalu penasaran dengan cerita-cerita Borno setiap dia bertemu dengan Mei. Ada satu kisah antara Borno dan Andi yang membuat saya kagum, yaitu ketika mereka saling mengerjai satu sama lain. Yang akhirnya membuat keduanya kesal :D namun dibalik kejahilan Andi dan Borno itu, tersimpan makna sahabat sejati :) kalian penasaran kan? Yuk buruan baca novelnya, hehehe.

Seperti yang saya sampaikan di awal tadi, kisah cinta Borno justru begitu rumit. Borno yang begitu pemalu untuk berkenalan dengan Mei, bahkan untuk menyapanya saja malu-malu. Hal ini membuat saya greget :D

Bagian yang membuat saya lebih greget adalah ketika Mei mulai menjauh dari Borno, padahal yang Borno tahu mereka sedang tidak ada masalah apa-apa. Tapi Mei memutuskan untuk benar-benar pergi dari hidup Borno.

Pokoknya kalian wajib baca novel Tere Liye yang satu ini. Banyak kutipan tentang cinta dan juga kutipan tentang kehidupan yang membuat kalian akan lebih dewasa dalam memandang apa itu arti cinta dan kehidupan.

***

Tempat-tempat di Pontianak yang ada di novel ini:

1. Istana Kadariah
2. Masjid Jami (masjid tertua di Pontianak
3. Restoran Terapung
4. Tugu Khatulistiwa

Tempat-tempat di Surabaya yang ada di novel ini:

1. Masjid Cheng Ho
2. Gereja Santa Maria
3. Pasar Ampel (pasar Arab terbesar di Surabaya)

Kalimat-kalimat yang saya sukai di novel ini:

1. "Kau tahu, Borno. Perasaan adalah perasaan, meski secuil, walau setitik hitam di tengah lapangan putih luas, dia bisa membuat seluruh tubuh jadi sakit, kehilangan selera makan, kehilangan semangat. Hebat sekali benda bernama perasaan itu. Dia bisa membuat harimu berubah cerah dalam sekejap padahal dunia sedang mendung, dan di kejap berikutnya mengubah harimu jadi buram padahal dunia sedang terang benderang." Aku menelan ludah, Pak Tua benar sekali.

2. "Meski bau, membuat orang lain menutup mulut saat kau lewat, hasilnya wangi. Halal dan baik. Dimakan berkah, tumbuh jadi daging kebaikan. Banyak orang yang kantornya wangi, sepatunya mengkilat, baju licin disetrika, tapi boleh jadi busuk dalamnya. Dimakan hanya menggumpal perut, tumbuh jadi daging keburukan dan kebusukan."

3. Cinta sejati adalah perjalanan. Cinta sejati tidak pernah memiliki ujung, tujuan, apalagi hanya sekedar muara.

4. Cinta adalah perbuatan. Kau selalu bisa memberi tanpa ada sedikit pun rasa cinta. Tetapi kau tidak akan pernah bisa mencintai tanpa selalu memberi.

5. "Cinta sejati selalu menemukan jalan, Borno. Ada saja kebetulan, nasib, takdir, atau apalah sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mengaku sedang dirundung cinta selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, serta berbagai perangai norak lainnya. Tidak usahlah kau gulana, wajah kusut. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan baiknya."

6. Masa muda adalah masa ketika kita bisa lari secepat mungkin, merasakan perasaan sedalam mungkin tanpa perlu khawatir jadi masalah.

7. "Sejatinya, rasa suka tidak perlu diumbar, ditulis, apalagi kau pamer-pamerkan. Semakin sering kau mengatakannya, jangan-jangan dia semakin hambar, jangan-jangan kita mengatakannya hanya karena untuk menyugesti, bertanya pada diri sendiri, apa memang sesuka itu."

8. Sepanjang kita punya mimpi, punya rencana, walau kecil tapi masuk akal, tidak boleh sekalipun rasa sedih, rasa tidak berguna itu menganggu.

9. Imajinasi jauh lebih penting dibanding pengetahuan.

10. Berikanlah hadiah buku kepada seseorang yang amat kau hargai.

***
Berikut buku-buku Tere Liye yang sudah saya baca berdasarkan genrenya:

1. Genre fantasy:
- Bumi
- Bulan
- Matahari
- Bintang
- Ceros dan Batozar
- Komet
- Komet Minor
Selena
Nebula

2. Genre romance:
- Daun Yang Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin
- Sepotong Hati Yang Baru
Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah
Berjuta Rasanya

3. Genre action:
- Pulang
- Pergi

4. Genre science fiction:
Hujan

5. Genre biography:
- Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
Tentang Kamu

6. Genre keluarga:
Si Anak Kuat
- Si Anak Spesial
- Si Anak Pintar
- Si Anak Pemberani
- Si Anak Cahaya
Si Anak Badai
- Bidadari-Bidadari Surga

7. Genre economy and politic:
Negeri Para Bedebah
- Negeri Di Ujung Tanduk

8. Genre sejarah:
RINDU

***
Follow me on:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku: Si Anak Kuat Karya Tere Liye

Review Buku: Novel RINDU Karya Tere Liye

Review Buku: Kamu Berhak Bahagia - Chatreen Moko